Kepunahan masal adalah fakta dalam sejarah Bumi. Sebab "the present is the key to the past" atau sebaliknya "the past is a lesson for the present and the future" maka bahwa kepunahan pun kini sedang terjadi, dan akan terjadi.
Sebagian besar spesies yang pernah hidup di Bumi sekarang ini telah punah. Catatan fosil menunjukkan bahwa spesies2 seperti amonit, trilobit, dan dinosaurus suatu saat pada masa lalu pernah begitu berlimpah jumlahnya hidup di Bumi. Kepunahan adalah salah satu mekanisme evolusi melalui seleksi alam. Ketika menghadapi iklim yang berubah, sumber makanan yang menurun drastis, dan banyaknya persaingan; beberapa spesies beradaptasi dan bisa meneruskan hidupnya, tetapi yang lain menyerah, mati, dan punah.
Selama sejarah Bumi, telah tercatat zaman2 kapan terjadi perubahan2 besar dan cepat yang mengakibatkan terjadinya lima kepunahan masal. Raup dan Sepkoski (1986):The Nemesis Affair - W.W. Norton, mendaftarkan kelimanya: 1. ujung Ordovisium, 2. ujung Devon, 3. ujung Perem, 4. ujung Trias, dan 5. ujung Kapur. Dari kelima kepunahan masal tersebut, yang paling besar adalah kepunahan pada ujung Perem, 252 juta tahun yang lalu, yang sering disebut "The Great Dying". Pada masa itu, 75 % spesies darat dan 90 % spesies laut punah.
Kepunahan masal terakhir terjadi pada 65 Ma, pada K-T boundary, pada batas antara Kapur (K) dan awal Tersier (T). Dari kelima kepunahan masal itu, diketahui bahwa tingkat kepunahan di antara spesies tersebut adalah sekitar 1 spesies per 100 tahun.
Itu adalah kepunahan masa lalu, yang telah terjadi.
Kini, kita sebenarnya tengah mengalami kepunahan yang keenam. Bagaimana tidak, sebab saat ini tingkat kepunahan spesies sudah 1 spesies per hari, bukan lagi 1 spesies per 100 tahun. Bahkan menurut Luhr (2004 : "Earth" - Dorling Kindersley) kadang-kadang 1 spesies punah per 20 menit. Biodiversitas Bumi sedang sangat menurun, steep decline, tingkat kepunahan saat ini adalah tingkat yang paling tinggi dalam 65 juta tahun terakhir. Manusia adalah agen kepunahan paling besar. Kalau kepunahan-kepunahan dulu disebabkan alam, maka kepunahan keenam terutama disebabkan manusia (antropogenik).
Dampak kehadiran manusia di Bumi ini terhadap alam dengan bagus dan detail dituliskan Colin Tudge dalam "The Time Before History: 5 Million Years of Human Impact" (Simon & Schuster, 1997). "Human beings are even more dangerous than they seem".
Itu adalah kepunahan masa kini, yang sedang terjadi.
Tulis Raup dan Sepkoski, kalau kita mengamati catatan fosil, maka setiap sehabis 26 juta tahun terjadi "minor" mass extinction. Raup dan Sepkoski mencari mekanisme-nya secara extra-terrestrial: karena setiap 26 juta tahun Bumi memotong sabuk asteroid yang sama-sama mengorbit Matahari. Katanya, saat ini kita ada di pertengahan siklus 26 juta tahun, artinya kepunahan masal akan terjadi lagi 13 juta tahun kemudian.
Itu adalah kepunahan masa depan, yang akan terjadi.
Bagaimana masa depan manusia ? Colin Tudge (1997) menuliskan spekulasinya. Sepanjang Zaman Kenozoik (Paleogen, Neogen, Kuarter), kebanyakan spesies mamalia bertahan hidup sekitar satu juta tahun, setelah itu ia akan berevolusi berubah bentuk dalam rangka adaptasi karena seleksi alam, atau akan punah karena tak sanggup beradaptasi terhadap seleksi alam. Bagaimana peluang manusia (Homo sapiens) bertahan selama satu juta tahun ? Mengapa kita pakai standar satu juta tahun, sebab itu adalah umur rata2 satu spesies dalam status evolusinya sepanjang Kenozoik sebelum ia berubah bentuk menjadi yang lain. Apakah manusia harus dikecualikan ? Bisa saja, sebab manusia adalah makhluk berakal dan mungkin punya daya adaptasi jauh lebih tinggi dibandingkan makhluk2 lain. Tetapi, harus diingat pula bahwa tingkat kerusakan lingkungan sepanjang Kenozoik, yang paling parah adalah bersamaan dengan kehadiran manusia. Jadi, manusia mungkin bisa sangat beradaptasi, tetapi lingkungan tempat hidupnya rusak parah, bisakah selamat ?
Spesies Homo sapiens telah memiliki susunan anatominya yang moderen selama sekitar 100 ribu tahun. Mengacu ke standar 1 juta tahun di atas, maka masih ada sekitar 900 ribu tahun Homo sapiens dalam bentuknya yang sekarang masih berjalan di atas Bumi, itu pun kalau Bumi masih mau memikulnya. Bagaimana fellow creature-nya ? Itu akan menjadi bahan diskusi post-900 ribu tahun yang akan datang (!).
Sumber : awangsatyanablog
0 Comments